Posts

Showing posts from April, 2014

Mengharap Kematian Mendapat Kebahagiaan

Image
Tuntutan kebutuhan hidup serta himpitan ekonomi membuat Subakti benar-benar berputus asa. Ia telah bertekad mengakhiri hidupnya namun ia tidak memiliki keberanian untuk melakukan bunuh diri. Lalu Ia memasuki sebuah hutan rimba dengan harapan ia mati dimangsa binatang buas. Namun, setelah sekian hari ia bejalan dalam hutan dalam keadaan lapar dan dahaga, tak satupun binatang buas dijumpainya dan maut yang ia harapkanpun tak kunjung tiba. Ia semakin putus asa sampai ia kehabisan tenaga hingga tak sadarkan diri di hutan tersebut. Ia kaget saat menyadari dirinya sedang terbaring di atas sebuah dipan kayu dalam sebuah gubug.  Ia telah siuman. Ia mengamati keadaan sekelilingnya, rupanya hari telah malam, dan dalam gubug itu ada lampu minyak menyala di atas meja, tapi tak ada seorangpun dalam gubug itu. Ia heran bagaimana ia bisa berada dalam gubug itu.

Kisah Di Balik Batu Pancawarna

Image
Setelah dinyatakan selesai masa belajarnya oleh ketiga lelaki tua itu, Subekti lalu berjalan keluar meninggalkan surau dan tiga lelaki tua itu. Tujuh langkah keluar dari surau itu, ia menengok ke belakang untuk melihat tiga lelaki tua tadi, ternyata mereka sudah tidak ada dan surau itu juga tidak ada.  Yang tampak olehnya hanya taman bunga.  Subekti heran, dalam hatinya ia bertanya kemana mereka dan dimana surau tempat ia belajar itu?. Dalam keheranannya itu, Subekti mendengar suara adzan, dan Subektipun terjaga dari lelap tidurnya.  Ia teringat semua kejadian dalam mimpi aneh itu, dan Ia segera bangkit dari dipan itu. Ia keluar dari gubug,hari masih gelap tapi bintang fajar telah mucul menerangi angkasa raya.  Ia mendengar gemercik air mengalir di depan gubug, iapun segera mengambil air wudlu’ dan ia segera shalat shubuh yang telah lama ia tinggalkan. Usai shalat shubuh, ia berdzikir dan berdo’a sebagaimana yang diajarkan tiga lelaki tua dalam mimpinya itu.